SKRIPSI DIGITAL
Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku untuk Meningkatkan Efisiensi Biaya pada PT Pupuk Indonesia (Persero)
Harga komoditas dunia naik disebabkan oleh pandemi, krisis energi di Eropa serta beberapa negara yang memilki kebijakan menghentikan ekspornya, kenaikan harga bahan baku KCL dan DAP disebabkan pembatasan ekspor yang dilakukan oleh Rusia dan China. Teknik analisis data yang digunakan yaitu mengumpulkan data yang berisi informasi persediaan bahan baku pada tahun 2021, mengolah data pengendalian persediaan berdasarkan kebijakan perusahaan, menghitung biaya persediaan menggunakan sistem just in time, analisis data dan penarikan kesimpulan Kebutuhan KCL 53.627 frekuensi pembeliannya 4 kali total biaya persediaannya Rp. 460.827.437, 20 kali total biaya persediannya 202.764.072, 1 kali total biaya persediannya 921.654.874, 11 kali total biaya persediaannya 276.496.462. Kebutuhan 69.138 DAP frekuensi pembelian 6 kali total biaya persediaannya 829.043.491, 24 kali total biaya persediaannya 404.573.224, 5 kali total biaya persediannya 890.061.092 dan 11 kali total biaya persediannya 606.859.835. Nilai penghematan paling besar pada bahan baku KCL yaitu melakukan frekuensi pembelian sebanyak 20 kali, biaya persediaan yang ditanggung oleh perusahaan Rp. 202.764.072 sehingga dapat menghemat biaya sebesar Rp. 718.890.802. Sedangkan bahan baku DAP dapat melakukan frekuensi pembelian sebanyak 24 kali dengan biaya persediaan yang ditanggung oleh perusahaan sebesar Rp. 404.573.224, sehingga perusahaan dapat menghemat biaya sebesar Rp. 1.618.292.894.
No other version available