SKRIPSI DIGITAL
Model Sistem Pemanenan Air Hujan Sebagai Alternatif Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih Pada Bangunan Tinggi (Studi Kasus : Hotel Grand Zuri Malioboro Yogyakarta)
Seiring dengan banyaknya penggunaan air bersih pada hotel, pengeluaran biaya untuk memenuhi air bersih akan bertambah. Pada penelitian ini, dilakukan analisis terhadap model sistem Pemanenan Air Hujan pada bangunan tinggi dengan studi kasus Hotel Grand Zuri Malioboro Yogyakarta. Ide berupa pemanfaatan air hujan sebagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan air bersih khususnya pada musim hujan pada bangunan hotel timbul karena adanya peraturan pemerintah mengenai pembatasan penggunaan air tanah (deepweel) sebagai sumber air bersih, sehingga pada saat kondisi okupansi tinggi, pengeluaran biaya PDAM juga melambung tinggi. Dalam hal ini, Air hujan yang biasanya langsung dibuang ke saluran drainase kota, dilakukan penangkapan melalui atap sebagai area tangkapan (catchment area), kemudian dialirkan melalui pipa saluran air hujan menuju tangki penampungan. Air hujan yang tertampung kemudian dilakukan pengolahan (treatment) agar air hujan dapat sesuai dengan standar kualitas air bersih yang dikembangkan oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai sumber air bersih pada hotel. Adapun pengolahan air hujan dilakukan dengan metode rapid sand filter yang menggunakan bahan dasar berupa pasir silika sebagai media filter dan kerikil sebagai media penyangga. Berdasarkan analisis curah hujan serta luas area tangkapan, diperoleh tangki penampungan air hujan dengan ukuran 13,5m x 3m x 3m + 3m x 3m x 1,5m atau dengan volume sebesar 135 m3. Dalam jangka waktu ini curah hujan tidak menentu yang mengakibatkan tampungan air hujan mengalami kelebihan kapasitas (overcapacity). Permasalahan tersebut dapat kami cegah dengan sistem overflow yang berfungsi untuk mengalirkan kelebihan air tersebut menuju saluran pembungan drainase agar penampungan air hujan tidak mengalami kelebihan kapasitas (overcapacity). Sedangkan dari perhitungan yang dilakukan, potensi air hujan yang dapat ditampung dalam satu tahun sebesar 3443,526 m3. Dengan potensi tersebut, dapat menghemat konsumsi air PDAM yang semula sebesar 2.484,93 m3 dalam satu tahun menjadi 1.565,66 m3 atau 35 % dari sebelumnya. Sedangkan dalam pembuatan model sistem pemanenan air hujan tersebut diperkirakan membutuhkan biaya investasi sebesar Rp. 610.350.000,00. Adapun pada penelitian ini merupakan usulan model sistem pemanenan air hujan, bilamana akan realisasikan maka perlu dilakukan penelitian yang lebih mendalam pada analisis. Sedangkan analisis mengenai metode perawatan rutin dan berkala pada peralatan sistem pemanenan air hujan juga perlu dilakukan guna keberlangsungan sistem pemanenan air hujan tersebut.
No other version available