SKRIPSI DIGITAL
Peran Energizing Team Learning dan Opportunity Recognition dalam Memediasi Digital Technology terhadap Export Performance pada Industri Mebel = The Role of Energizing Team Learning and Opportunity Recognition in Mediating Digital Technology on Export Performance in the Furniture Industry
Penelitian kinerja ekspor mebel ini berangkat dari hadirnya kesadaran dari penurunan kinerja ekspor sebesar 2,3% serta indeks inovasi di bawah Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Filipina pada tahun 2021. Penelitian ini bertujuan membangun model yang secara empiris diujikan dalam rangka membangun kinerja ekspor nasional. Konsep penting yang disajikan adalah pentingnya membangun inovasi melalui pembelajaran serta memanfaatkan pembelajaran untuk mentransformasi tantangan-tantangan yang ada saat ini menjadi sebuah kesempatan menyikapi berbagai tantangan, organisasi perlu mendapatkan sebuah tim kerja yang agile dengan membangun Energizing Team Learning (ETL). ETL ditawarkan untuk memperkuat peran Digital Technology (DT) yang penggunaannya melekat secara strategis pada industri mebel agar mencapai kinerja serta memberikan variasi penyelesaian banyak masalah yang difasilitasi dalam Opportunity Recognition (OpR). Gap theoritical dalam penelitian ini adalah kontradiksi hasil penelitian dimana ditemukan pada sejumlah peneliti bahwa DT terhadap Export Performance (EP) tidak berpengaruh signifikan, hal ini berkebalikan dengan hasil sejumlah penelitian lain yang menyatakan bahwa DT berpengaruh signifikan terhadap EP. Arah penelitian ini membangun strategi yang sesuai untuk mendorong hadirnya EP melalui peran ETL yang digunakan untuk memfasilitasi hadirnya OpR pada organisasi sehingga menciptakan EP. Penelitian ini melibatkan 194 pelaku mebel ekspor di Jawa Tengah. Metode analisis yang digunakan yaitu Structural Equation Modelling dengan alat analisis AMOS 22. Penelitian ini menggunakan perspektif Knowledge-Based View Theory. Hasil penelitian ini membuktikan secara empiris bahwa DT memiliki pengaruh insignifikan terhadap EP, sementara DT memiliki pengaruh signifikan sebesar 0,785 terhadap ETL dan ETL memiliki pengaruh signifikan sebesar 0,524 terhadap EP sehingga secara empiris ETL mampu berperan sebagai variabel mediator. Strategi dalam rangka mengoptimasi EP adalah dengan memperkuat peran DT dalam organisasi, membangun agilitas pembelajaran melalui ETL, menerapkan konteks pembelajaran dalam menangkap OpR sehingga implementasi strategi ini memberikan bukti empiris menjadi strategi yang optimal. Secara praktikal para manajer perlu mengimplikasikan donasi pengetahuan yang dibangun melalui talenta dari orang-orang yang ditempatkan pada ETL.
Kata Kunci: Digital Technology, Energizing Team Learning, Opportunity Recognition, dan Export Performance
No other version available