TA DIGITAL
Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid Photovoltaic dengan Electrolizer PEM ( Proton Exchange Membrane ) Fuel Cell = Hybrid Photovoltaic Power Plant with Electrolizer PEM ( Proton Exchange Membrane ) Fuel Cell
Anisa Ayu Damayanti, Ayu Izzatur Rizqiyyah, Yuda Tri Pradana “Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid Photovoltaic dengan Elektrolizer (PEM) Proton Exchange Membrane”. Tugas Akhir Diploma III Jurusan Teknik Mesin Program Studi Tenik Konversi Energi Politeknik Negeri Semarang , dibawah bimbingan Budhi Prasetiyo S.T., M.T. dan Nanang Apriandi M S, S.T., M.T. , 21 Agustus 2023, 100 halaman.
Hybrid power system adalah sistem yang menggunakan dua atau lebih pembangkit energi yang bekerja sama untuk mengatasi kekurangan maupun kelebihan masing-masing agar tercipta suatu system yang handal. Hybrid power system yang digunakan dalam prngujian kali ini adalah photovoltaic dengan fuel cell. Sistem Pembangkit Listrik Fuel Cell adalah suatu bentuk sistem energi terbarukan yang bekerja berdasarkan proses elektrokimia dan menghasilkan arus listrik searah (DC). Pengujian dilatarbelakangi karena kekurangan dari masing-masing pembangkit listrik alternatif yaitu photovoltaic dengan fuel cell yang diperlukan kerjasama dari kedua energi tersebut untuk saling melengkapi. Tujuan dari pengujian ini sendiri adalah untuk mengintegrasikan pembangkit listrik tenaga hybrid antara solar cell dengan fuel cell serta membandingkan katalis NaOH dengan katalis KOH yan gtelah digunakan dalam perngujian sebelumnya dengan konsentrasi yang sama. Pengujian kinerja mesin PEM Fuel Cell untuk Pembangkit Listrik ini dilakukan dengan suplai gas hidrogen menggunakan hidrogen hasil elektrolisis H2 Generator dengan variasi larutan katalis NaOH dengan konsentrasi 0,5 M ; 1,0 M ; 1,5 M dan 2 M dan menggunakan daya listrik yang bersumber dari photovoltaic 100 Wp yang kemudia daya listriknya disimpan ke dua buah baterai 12 volt 45 Ah yang diseri. Dari percobaan yang telah dilakukan mendapatkan hasil semakin besar konsentrasi larutan katalis maka semakin kecil daya listrik yang dibutuhkan untuk proses elektrolisis. Namun suplai daya hidrogen yang dihasilkan oleh H2 Generator kurang maksimal sehingga tegangan yang dihasilkan oleh fuel cell relative rendah. Tegangan fuel cell yang dihasilkan hanya mencapai 1,3 Volt yang menyebabkan fuel cell tidak mampu menyalakan beban lampu DC. Hasil pengujian yang dilakukan menghasilkan efisiensi HHO Generator tertinggi mencapai 45,08% dengan menggunakan katalIS NaOH, sedangkan pada percobaan sebelumnya efisiensi maksimum HHO Generator hanya mencapai 4,996% dengan menggunakan katalis KOH pada konsentrasi molaritas yang sama.
No other version available