SKRIPSI DIGITAL
Monitoring Stabilitas Konstruksi Jalan Tol Probolinggo - Banyuwangi Paket 3 STA. 23+670 - STA. 24+100 = Monitoring the Stability of the Probolinggo - Banyuwangi Toll Road Construction, Package 3, STA. 23+670 - STA. 24+100
Desain Jalan Tol Probolinggo – Banyuwangi Paket 3 dimulai dari STA. 20+200 sampai STA. 45+800, dimana konstruksi timbunan direncanakan menggunakan material common borrow material berupa pasir batu dan material batu. Pada penelitian ini, konstruksi timbunan berfokus pada STA. 23+670 – STA. 24+100 dengan karakteristik tanah dasar yaitu tanah lempung lunak setebal 2,0 – 4,0 meter. Tinggi timbunan batu antara 6,752 meter sampai 8,097 meter, sehingga rata – rata ketinggiannya 7,587 meter. Selain itu, kemiringan lereng timbunan direncanakan 1V:2H. Kondisi timbunan mempengaruhi besarnya beban yang harus ditahan oleh tanah dasar, dimana pada lokasi penelitian ini karakteristik tanah dasar adalah tanah lunak. Monitoring stabilitas konstruksi pada STA. 23+670 – STA. 24+100 dilakukan dengan cara memasang alat monitoring instrumentasi geoteknik meliputi Settlement Plate, Piezometer, dan Inclinometer untuk menghasilkan parameter kestabilan berupa penurunan, tekanan air pori, dan pergerakan horizontal. Metode penelitian pada tugas akhir ini menggunakan metode observasional melalui monitoring hasil pembacaan instrumentasi geoteknik. Hasil penurunan dari monitoring settlement plate dianalisis kembali dengan membandingkan hasil penurunan aktual terhadap penurunan rencana. Diketahui bahwa penurunan aktual terbesar pada hari ke – 218 konstruksi sebesar 11 cm dengan ketinggian timbunan sebesar 6,437 meter. Besarnya penurunan tersebut masih dalam batas aman dengan penurunan rencananya sebesar 45,34 cm. Pada analisis hasil pemantauan tekanan air pori, hasil pembacaan aktual dari piezometer dikorelasikan terhadap besarnya curah hujan pada pos hujan terdekat. Hasilnya, besarnya curah hujan tidak berpengaruh signifikan terhadap peningkatan air pori tanah. Selain itu, dilakukan analisis korelasi besarnya peningkatan tekanan air pori terhadap penambahan tinggi timbunan. Hasil dari analisis tersebut menunjukkan bahwa dengan bertambahnya tinggi timbunan, tekanan air pori meningkat signifikan. Tekanan air pori terbesar juga terdapat pada pembacaan tip 6 meter dengan hasil 75,87 kPa pada STA. 23+975. Pergerakan horizontal tanah dipantau dengan inclinometer dengan hasil pembacaan terbesarnya pada STA. 23+725 sebesar 17,504 mm; STA. 23+875 sebesar 6,755 mm; dan STA. 23+975 sebesar 49,843 mm.
No other version available