SKRIPSI DIGITAL
Skala Prioritas dengan metode analytical hierarchy process dan anggaran biaya perbaikan proyek perumahan = Prioritization Scale with analytical hierarchy process method and housing project repair cost budget
Masa retensi adalah periode perbaikan yang diberikan developer atau kontraktor setelah rumah selesai dibangun. Jaminan perbaikan atau retensi bertujuan untuk menjamin developer atau kontraktor dalam memperbaiki kerusakan setelah proyek selesai, sesuai dengan yang telah disepakati. Selama periode retensi, terdapat beberapa kerusakan seperti retak dinding, kebocoran pada cor dak atap, cat dinding tidak rata, plafon kotor dan kerusakan pada handle pintu. Keterlambatan perbaikan kerusakan dapat menyebabkan kerusakan yang lebih parah, semakin berat kerusakannya akan lebih besar biaya perbaikan yang akan dikeluarkan. Tujuan penelitian ini untuk menentukan prioritas perbaikan bangunan dan menghitung anggaran biaya. Pada penelitian ini penulis melakukan studi penelitian dalam prioritas penanganan perbaikan bangunan dengan metode AHP (Analytical Hierarchy Process) dan rencana anggaran biaya perbaikan. Dari hasil analisa didapatkan perbaikan pada retak dinding dengan nilai bobot 0,277 , prioritas kedua adalah cat plafon gypsum dengan nilai bobot 0,258, prioritas ketiga adalah kebocoran pada cor dak dengan nilai bobot 0,244, prioritas keempat adalah cat dinding dengan nilai bobot 0,115 dan prioritas terakhir adalah handle pintu dengan nilai bobot 0,106. Penanganan perbaikan bangunan tersebut diperlukan biaya sebesar Rp. 4.495.503,69.
No other version available