TESIS DIGITAL
ANALISIS VALIDASI UAV HEXACOPTER UNTUK PEMETAAN 3D TANAH LONGSOR BERBASIS FOTOGRAMETRI = VALIDATION ANALYSIS OF UAV HEXACOPTER FOR PHOTOGRAMMETRIC LANDSLIDE 3D MAPPING
Ketersediaan informasi tentang deformasi tanah akibat longsor menjadi isu penting sebagai acuan untuk langkah mitigasi bagi otoritas terkait. Penggalian informasi tersebut memerlukan pandangan realistik lokasi terjadinya longsor yang diperoleh secara cepat dan akurat. Keperluan tersebut dapat diperoleh melalui pemetaan 3D. Urgensi tersebut menghasilkan pengembangan teknik penginderaan jarak jauh menggunakan Unmanned Aerial Vehicle (UAV) yang menjadi alternatif karena dapat melakukan akuisisi data pada dengan biaya dan waktu yang efektif. Validasi instrumen baru diperlukan untuk mengetahui kualitas yang dihasilkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan UAV hexacopter dan memvalidasi hasil pemetaannya dengan hasil dari UAV enterprise – grade, DJI Phantom 4 Pro. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan informasi deformasi tanah berdasarkan pada pergerakan tanah, luas, kedalaman dan arah longsor pada area rawan longsor. Metode adalah melalui pengambilan gambar dengan teknik fotogrametri. Pengambilan data dilakukan pada bulan Agustus 2021 dan Maret 2022. Terpasang 3 Ground Control Point sebagai geo-tag pada lokasi penelitian rawan longsor dengan luas 12 hektar di Taman UNNES, Gunungpati, Semarang. Validasi dilakukan melalui analisis kualitatif pada visualisasi profil 3D, ruang kosong pada peta dan ketajaman obyek. Selain itu, dilakukan analisis kuantitatif pada akurasi GCP dan analisis statistik untuk membuktikan hasil pada kamera GoPro Hero 3 berbeda secara signifikan atau tidak dengan DJI Phantom 4 Pro. Data bulan Agustus 2021 dijadikan georeferencing untuk mengolah data menjadi informasi pergerakan tanah, luas permukaan longsor, kedalaman, dan arah longsor menggunakan software Agisoft dan CloudCompare. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil visualisasi ketajaman obyek di mana GoPro Hero 3 tidak setajam hasil DJI Phantom 4 Pro. Meskipun demikian, hasil akurasi kamera GoPro tersebut tidak terdapat perbedaan yang signifikan ditunjukkan oleh nilai p-value>0,05. Pengolahan data menghasilkan informasi deformasi tanah di mana terdapat dua area terjadi longsor. Area pertama mengalami longsor seluas 3.420m2 dengan kedalaman 19 meter, dan pergerakan tanah terjadi sejauh 79,4 meter ke arah barat. Area kedua mengalami longsor seluas 3.576m2, dengan kedalaman 4 meter, dan pergerakan tanah terjadi sejauh 60,3 meter ke arah barat. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa UAV hexacopter yang dikembangkan valid/dapat digunakan untuk akuisisi data fotogrametri dan dapat diaplikasikan untuk memperoleh informasi deformasi tanah akibat longsor.
Kata kunci: Fotogrametri, tanah longsor, UAV, validasi
No other version available