TA DIGITAL
Perhitungan tarif sewa mobil dengan metode activity based costing pada JR Rental Car tahun 2010
Dalam penentuan harga pokok produk, Conventional Costing Method kurang sesuai untuk diterapkan pada perusahaan dalam masa kini. Karena metode ini mempunyai beberapa kelemahan yaitu tidak dirancang untuk penetapan biaya produk yang akurat, sebab tujuan utamanya hanya dimaksudkan untuk menetapkan biaya persediaan. Adanya berbagai kelemahan tersebut dapat diatasi dengan penggunaan metode Activity Based Costing.
Activity Based Costing Systems adalah sebuah sistem informasi yang mengidentifikasi bermacam-macam aktivitas yang dikerjakan di dalam suatu organisasi dan mengumpulkan biaya berdasarkan sifat dari aktivitas. Perbedaan utama perhitungan harga pokok produk antara Conventional Costing Method dengan Activity Based Costing adalah jumlah cost driver yang digunakan dalam metode Activity Based Costing lebih banyak dibanding dalam Conventional Costing Method.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa perhitungan tarif sewa mobil dengan menggunakan metode Activity Based costing adalah Nissan Xtrail Rp 655.820,35, Toyota Yaris Rp 430.479,1, Toyota Innova Rp 317.566,1, Toyota Avanza Rp 268.121,85, dan Daihatsu Xenia Rp 270.919,15. Pada metode ABC, biaya overhead pada masing-masing produk dibebankan pada banyak cost driver, yaitu air terpakai, kwh terpakai, mobil terpakai, jumlah tenaga kerja, dan jumlah hari pemakaian mobil, sehingga dalam metode ABC telah mampu mengalokasikan biaya aktivitas ke setiap mobil secara tepat berdasarkan konsumsi masing-masing aktivitas.
No other version available