TA DIGITAL
Sistem Pendeteksi Kadar Karbon Monoksida (CO) di Wilayah Kab. Semarang Yang Dapat Dimonitor Dengan Web Badan Lingkungan Hidup Kab. Semarang
Pencemaran udara di kota – kota besar di Indonesia cukup tinggi. Karbon monoksida (CO) merupakan salah satu zat pencemar yang dapat terbentuk secara alamiah dari kegiatan manusia seperi gas buang kendaraan bermotor maupun dari cerobong asap industri. Dalam keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup nomor KEP-45/MENLH/10/1997 menjelaskan udara ambien dikatakan dalam level baik apabila memiliki nilai ambang batas 0-50ppm. Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Semarang telah melakukan pengawasan kualitas udara terhadap karbon monoksida (CO) yang dilakukan secara manual dengan mengambil sampel udara di titik rawan polusi untuk diukur di laboratorium. Metode tersebut kurang efisien karena pengukuran tidak real time. Untuk mengatasi hal tersebut maka pada tugas akhir, telah dibuat alat pendeteksi kadar karbon monoksida menggunakan mikrokontroler ATMega 16 berbasis web. Perancangan dan pembuatan alat pendeteksi kadar karbon monoksida ini menggunakan sensor MQ7 yang berfungsi untuk mendeteksi kadar karbon monoksida dan diproses oleh mikrokontroler ATMega 16, data yang telah diperoleh dikirim melalui SMS dan diterima oleh modem penerima pada komputer untuk diolah melalui database. Hasil dari pengambilan data kadar karbon monoksida dapat dimonitoring dengan web. Pengujian alat ukur ini dilakukan pada 19 kecamatan Kabupaten Semarang dengan waktu pengukuran yang berbeda-beda. Sesuai dengan ISPU (Indeks Standar Pencemar Udara) nomor Kep-107/KABAPEDAL/11/1997, perolehan hasil pengujian menyatakan kadar CO kategori baik 38ppm, 70ppm kategori sedang dan 106ppm kategori tidak sehat.
No other version available