TA DIGITAL
Analisis pengaruh PDRB, inflasi, suku bunga kredit, IHSG, nilai tukar terhadap permintaan kredit bank
Ketidakstabilan sistem keuangan yang disebabkan tidak berjalannya fungsi intermediasi keuangan menimbulkan dampak yang sangat buruk yakni menurunnya pertumbuhan ekonomi, pendapatan dan besarnya biaya pemulihan ekonomi khususnya sektor keuangan akibat krisis tersebut. Tidak berjalannya intermediasi perbankan antara lain disebabkan oleh masih berlangsungnya konsolidasi internal perbankan dan belum mampunya sektor riil menyerap kredit dalam bentuk permintaan kredit. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mendapatkan hasil analisis yang lebih mendalam mengenai arti pentingnya permintaan kredit perbankan dan menguji secara empiris faktor-faktor yang mempengaruhinya. Hasil analisis ini diharapkan mampu memberikan jawaban mengenai arti penting penyaluran kredit perbankan terhadap aktivitas perekonomian. Dengan mengetahui tentang permintaan kredit, kemudian dapat diformulasikan kebijakan-kebijakan yang ditujukan untuk menjaga keseimbangan antara fungsi penawaran serta permintaan kredit.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pooling data, yaitu gabungan antara cross-section dan time series. Data time series yang digunakan dalam penelitian ini adalah data agregat tahunan (annual) meliputi periode tahun 1999 sampai tahun 2008. Sedangkan data cross section dalam penelitian ini meliputi seluruh wilayah Indonesia yang diwakili oleh propinsi. Data sekunder bersumber dari publikasi Laporan Bank Indonesia, berupa Laporan Tahunan Bank Indonesia, Laporan Kebijakan Moneter Bank Indonesia, Tinjauan Kebijakan Moneter Bank Indonesia, Statistik Ekonomi dan Keuangan Daerah (SEKDA), Statistik Ekonomi dan Moneter Indonesia (SEMI), serta laporan publikasi dari Badan Pusat Statistik (BPS). Teknik estimasi yang digunakan adalah regresi data panel dinamis (dynamic panel data) dengan pendekatan estimator System Generalized Method of Moments (SYS-GMM) Blundell and Bond. Evaluasi terhadap kualitas model dilakukan adalah pengujian validitas variabel instrumen dengan menggunakan uji Sargan test dan Hansen test terhadap overidentifying retriction. Serta pengujian asumsi korelasi serial pada residual dengan cara menguji apakah korelasi serial pada orde kedua terjadi pada perubahan residual.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua variabel PDRB, dan nilai tukar secara positif mempunyai pengaruh signifikan terhadap jumlah permintaan kredit perbankan. Sementara itu variabel inflasi, suku bunga, dan IHSG secara positif mempunyai pengaruh signifikan terhadap jumlah permintaan kredit perbankan. Penelitian ini menjelaskan peran sektor perbankan pada sisi demand side saja. Untuk mendapatkan hasil yang cover both side, disarankan agar dilakukan juga penelitian lanjutan dari sisi permintaan kredit dan penawaran kredit serta memasukkan faktor jarak waktu (lag) pada model sehingga bisa ditemukan akar dan solusi permasalahan dari disintermediasi bank umum di Indonesia.
No other version available