TA DIGITAL
Studi Pengaruh Ketidakseimbangan Beban Pada Trafo Distribusi di PT PLN (Persero) Area Kudus Feeder JK001
Ketidakseimbangan beban pada suatu sistem jaringan distribusi tenaga listrik selalu terjadi dan penyebab ketidakseimbangan tersebut adalah pada pengaturan beban-beban satu fasa pada pelanggan jaringan tegangan rendah. Akibat dari ketidakseimbangan beban tersebut munculah arus di netral trafo. Arus yang mengalir di netral trafo ini meyebabkan terjadinya losses (rugi-rugi), yaitu losses akibat adanya arus netral pada penghantar netral dan losses akibat arus netral yang mengalir ke tanah. Dengan menganalisa data 9 kali pengukuran (Juli 2010–Maret 2013) pada 3 trafo yaitu trafo 1 (JKO01–57), trafo 2 (JKO01–33), dan trafo 3 (JKO01–83) dapat dibandingkan, perbedaan losses pada ketiga trafo tersebut yang disebabkan ketidakseimbangan beban. Setelah distudi dan bandingkan, diperoleh bahwa semakin besar ketidakseimbangan beban maka semakin besar arus netral yang muncul dan semakin besar pula losses yang muncul. Sebagai contoh pada trafo 1 saat pengukuran pertama terjadi ketidakseimbangan beban sebesar 28,3% (Tabel 4.2), sehingga arus netral yang muncul sebesar 21,3 Ampere dan losses yang muncul sebesar 0,763. Dibandingkan dengan saat pengukuran ketiga dengan ketidakseimbangan beban sebesar 13%, sehingga arus netral yang muncul sebesar 14,7 Ampere dan losses yang muncul sebesar 0,363%. Selain itu dapat diperoleh juga bahwa pembebanan pada trafo mempengaruhi losses yang muncul, sebagai contoh trafo 2 dengan rata-rata pembebanan sebesar 30,31% dan dengan rata-rata ketidakseimbangan beban sebesar 19,62% losses yang muncul hanya sebesar 0,073%. Dibandingkan dengan trafo 1 dengan rata-rata pembebanan sebesar 84,1% dan rata-rata ketidakseimbangan beban sebesar 15,61% losses yang muncul sebesar 0,658%, hal ini di sebabkan karena pembebanan pada trafo 1 jauh lebih besar dibandingkan trafo 2 sehingga arus netral yang muncul pada trafo 2 tidak lebih besar dibandingkan pada trafo 1 walaupun rata-rata ketidakseimbangan beban pada trafo 2 lebih besar (19,62%). Akibat dari losses yang muncul PT. PLN (Persero) mengalami kerugian berupa terbuangnya kWh jual.
No other version available