TA DIGITAL
Pengaruh Tekanan Masuk Terhadap Nilai Total Suspended Solid (TSS) Pada Overflow Hydrocylone Menggunakan Metode Komputasi Dinamika Fluida (CFD) Pada PT PLN (Persero) Pembangkitan Tanjung Jati B Unit 3 dan 4
Limbah cair batubara pada Waste Water Treatment Plant (WWTP) PT PLN (Persero) Pembangkitan Tanjung Jati B unit 3 dan 4 mengandung kadar TSS sebesar 234 mg/l, harga ini tidak memenuhi batas aman yang diizinkan Kementrian Lingkungan Hidup sebesar < 100 mg/l. Tingginya kadar TSS tersebut menyebabkan kerja dari sistem WWTP menjadi berat yang mengakibatkan pemborosan. Dari permasalahan tersebut muncul gagasan baru dengan menggunakan hydrocyclone, sebuah alat pemisah partikel dalam fluida dengan prinsip gaya sentrifugal, yang diharapkan dapat mengurangi kadar TSS hingga < 100 mg/l. Untuk mewujudkan gagasan tersebut, dapat dilakukan permodelan hydrocyclone menggunakan metode Computational Fluid Dynamic (CFD). CFD adalah metode penghitungan, memprediksi, dan pendekatan aliran fluida secara numerik dengan bantuan komputer. Dalam permodelan, dilakukan pengujian dengan mengkomparasi tekanan masuk hydrocyclone sebesar 41368,54 Pa; 68947,57 Pa; 103421,4 Pa; 247111,2 Pa dan 274568 Pa dengan tujuan untuk mengetahui efisiensi hydrocyclone terbaik dalam pengurangan kadar TSS. Dari permodelan tersebut diperoleh hasil efisiensi terbaik adalah 96,56 % pada tekanan 274568 Pa, sedangkan efisiensi terendah adalah 94,32 % pada tekanan 41368,54 Pa. Dengan nilai efisiensi terendah hydrocyclone mampu memisahkan kadar TSS 1757,4692 mg/l menjadi 100 mg/l, sehingga hydrocyclone sangat efektif dalam mengurangi kadar TSS pada WWTP PLTU Tanjung Jati B unit 3 dan 4.
No other version available