TA DIGITAL
Efektivitas pengawetan kayu glugu untuk elemen bangunan terhadap serangan rayap menggunakan campuran boraks dengan asam borat
Menurunnya mutu kayu dari segi kekuatan dan keawetan sebagai bahan utama pembangunan rumah-rumah di pedesaan menjadi masalah yang perlu diperhatikan. Salah satu penyebabnya adalah daya tahan suatu jenis kayu terhadap faktor-faktor perusak yang datang dari luar tubuh kayu itu sendiri. Salah satu organisme yang menyerang kayu adalah rayap. Pengawetan kayu dilakukan untuk menambah umur pakai kayu lebih lama dengan cara mencegah berkembangnya organisme perusak seperti rayap. Pengujian ini menggunakan metode eksperimental dengan proses rendaman terhadap kayu glugu berukuran 4/6-15 cm dengan perbandingan boraks dan asam borat 1:1. Benda uji A konsentrasi 5%, benda uji B konsentrasi 7,5%, benda uji C konsentrasi 10% masing-masing sebanyak 9 buah direndam selama 1 jam, 2 jam, dan 3 jam. Sedangkan untuk benda uji D tanpa perendaman sebanyak 3 buah. Benda uji diujikan pada sarang rayap tanah selama 60 hari. Hasil pengujian menunjukkan rata-rata kehilangan berat benda uji A berturut-turut sebesar 53,35gr; 40,64gr; 47,00gr. Benda uji B berturut-turut mengalami kehilangan berat sebesar 38,82 gr; 44,03 gr; 35,85 gr. Benda uji C berturut-turut mengalami kehilangan berat sebesar 29,89gr; 29,39gr; 20,47gr. Sedangkan benda uji D tanpa perendaman mengalami kehilangan berat sebesar 72,33 gr. Berdasarkan visualisasi terhadap seluruh benda uji, ternyata kondisi paling ekstrim terlihat pada benda uji D, dan dari hasil analisis didapatkan campuran boraks dan asam borat yang paling efektif untuk pengawetan kayu adalah konsentrasi larutan 10% dan lama perendaman 3 jam. Benda uji C paling tahan terhadap serangan rayap dan mengalami kehilangan berat paling sedikit dibandingkan benda uji lainnya. Hubungan antara absorbsi pengawet dengan kehilangan berat menunjukkan bahwa semakin besar nilai absorbsi pengawet, persentase kehilangan berat benda uji semakin kecil.
No other version available