TA DIGITAL
Analisis pembangunan mix coal terhadap efisiensi pembangkit dan biaya produksi listrik (BPL) di PLTU Tanjung Jati unit 3
Batubara merupakan bahan bakar yang digunakan pada PLTU Tanjung Jati B Unit 3. Batubara yang digunakan dipasok dari PT Indominco Mandiri (IMM) dengannilai kalor ±6200 kkal dan harga Rp 931420/ton, dan PT Kaltim Prima Coal (KPC) dengan nilai kalor ±5700 kkal dan harga Rp 850744/ton. Agar didapatkan efisiensi yang tinggi pada suatu pembangkit diperlukan nilai kalor yang tinggi, namun hal itu membutuhkan biaya produksi bahan bakar yang besar pula. Oleh karena itu, untuk menghemat biaya produksi listrik bahan bakar dilakukan pencampuran batubara dengan perbedaan nilai kalor tanpa mengurangi efisiensi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbandingan pencampuran yang tepat untuk memperoleh efisiensi dan penghematan biaya produksi listrik dengan adanya mix coal, dimana terjadi pada efisiensi yang memenuhi syarat dan BPL terendah. Metode yang digunakan yaitu membandingkan efisiensi pembangkit dan biaya produksi listrik dengan coal ratio. Hasil perhitungan menunjukkan, ratio pencampuran batubara yang tepat yaitu didapatkan pada pencampuran 4:6, dengan efisiensi sebesar 39,76% dan biaya produksi listrik yang ditinjau dari bahan bakar yaitu 339,078 Rp/kWh, sehingga dalam setahun menghabiskan Rp 2.067.342.134.870, dibandingkan dengan menggunakan 100% IMM yang menghabiskan Rp 2.123.882.600.717. Dengan demikian terjadi penghematan BPL ditinjau dari bahan bakar Rp 154.905.386/hari, sehingga dalam setahun dapat menghemat Rp 56.540.465.847.
No other version available