TA DIGITAL
Analisis thermal shock pada final secondary superheater PLTU Tanjung Jati B Unit 2
Superheater merupakan salah satu komponen utama pada boiler dalam menghasilkan uap superheat. Permasalahan yang mungkin terjadi pada superheater khususnya final secondary superheater yaitu thermal shock. Salah satu penyebab dari thermal shock yaitu fouling (penumpukan abu). Fouling dapat menyebabkan penurunan laju perpindahan panas antara flue gas dengan steam dan juga menimbulkan hotspot pada tube final secondary superheater. Tujuan dari analisis ini adalah mengetahui pengaruh fouling terhadap penurunan laju perpindahan panas dan terjadinya thermal shock pada tube final secondary superheater. Metode yang digunakan untuk pengambilan data adalah pengambilan data secara langsung pada TOP I Solvo dan secara tidak langsung pada arsip dan perpustakaan pembangkit tersebut. Selanjutnya dilakukan perhitungan dan analisis. Hasil perhitungan menunjukkan, pada temperatur flue gas sebesar 850 ºC, untuk material 1(SA213 T22; Tube O.D. 50,8 mm; Tube thickness 9,78) thermal shock dapat terjadi pada ketebalan fouling 3 mm dengan suhu sebesar 605,95984 ºC. Sedangkan untuk material 2 (SA213 T22; Tube O.D. 50,8 mm; Tube thickness 11,3) juga sama yaitu ketebalan fouling 3 mm dengan temperatur 605,20019 ºC. Dan untuk material 3 (SA213 T91; Tube O.D. 44,5 mm; Tube thickness 5,59) thermal shock dapat terjadi pada ketebalan fouling 7 mm dengan temperatur 641,63969 ºC.
No other version available