TA DIGITAL
Analisis perhitungan harga pokok kamar rawat inap metode activity based costing = ABC system pada RSUD Kota Semarang
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perhitungan harga pokok kamar rawat inap dengan membandingkan antara metode konvensional dengan metode Activity Based Costing System. Metode konvensional yang digunakan pihak rumah sakit adalah penggolongan biaya berdasarkan sesuatu yang dibiayai yaitu biaya langsung dan tidak langsung dengan penggunaan satu cost driver. Harga Pokok Kamar Rawat Inap metode konvensional untuk kelas III Yudistira Rp 60.298, kelas II Bima Rp 79.358, kelas IA Arimbi Rp 152.688, kelas IB Banowati Rp 200.849, dan kelas VIP Brotojoyo Rp 459.742. Sedangkan hasil perhitungan dengan menggunakan metode Activity Based Costing System untuk kelas III Yudistira Rp 73.485, kelas II Bima Rp 95.316, kelas IA Arimbi Rp 121.810, kelas IB Banowati Rp 122.385, dan kelas VIP Brotojoyo Rp 218.087. Selisih ruang Yudistira sebesar Rp 13.187 dan Bima sebesar Rp 16.042 Perhitungan Activity Based Costing System menyebabkan harga yang lebih mahal dari pada metode konvensional. Kemudian untuk ruang Arimbi selisih sebesar Rp (30.784), selisih sebesar Rp (78.464), dan Brotojoyo selisih sebesar Rp (241.655), perhitungan Activity Based Costing System menyebabkan harga yang lebih murah dari pada metode konvensional. Perbedaan ini disebabkan karena biaya produk pada metode konvensional banyak menimbulkan distorsi biaya, hal ini dikarenakan konsumsi sumber daya pada masing-masing aktivitas tidaklah sama dan pembebanan biaya hanya pada satu cost driver yaitu banyaknya tindakan. Sedangkan pada metode Activity Based Costing System, biaya-biaya yang terjadi dibebankan pada produk berdasarkan aktivitas dan sumber daya yang dikonsumsikan oleh produk dan juga menggunakan dasar lebih dari satu cost driver.
Kata Kunci: Analisis biaya, Metode Konvensional, dan Activity Based Costing
System
No other version available