TA DIGITAL
Analisis pengaruh tingkat keasaman limbah kulit pisang terhadap voltase pada karbon pengganti batu baterai
Baterai adalah Salah satu sumber listrik-kimiawi yang menyimpan energi dan mengeluarkan tenaganya dalam bentuk listrik. Dengan adannya bahaya - bahaya dari limbah batu baterai, dapat ditanggulangi dengan memanfaatkan kulit pisang sebagai bahan pengganti karbon pada batu baterai itu sendiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa batu baterai yang sudah didaur ulang menggunakan kulit buah pisang tanpa asam cuka (CH3COOH ) ataupun ditambah asam cuka . Prinsip yang digunakan adalah menentukan jenis buah dengan kandungan elektrolit sehingga dapat menghantarkan listrik untuk menyalakan lampu LED. Metode yang digunakan adalah elektrolisis. Elektrolisis adalah proses atau reaksi kimia dengan cara mengalirkan arus listrik melalui elektrolit, ion positif akan bergerak kekatoda sedangkan ion negatif akan bergerak ke anoda. Pisang raja nangka merupakan jenis pisang yang mengandung elektrolit yang cukup tinggi, dibuktikan dengan penggunaan kulit pisang raja nangka sebagai pengganti karbon pada batu baterai menghasilkan nilai tegangan yang lebih tinggi dari jenis kulit pisang lainnya. Penambahan campuran asam cuka dan air dengan berbagai konsentrasi dari campuran kulit pisang saja hingga ditambah asam cuka 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, dan 90%. Menghasilkan waktu terbaik 984 jam pada kandungan kulit pisang 5gr + Asam cuka 90% dalam 50 ml air, dengan tegangan yang dihasilkan sebelum dibebani sebesar 1,525 Volt dan tegangan setelah dibebani 0,0125 volt.
No other version available