TA DIGITAL
Analisis perhitungan metode konvensional dan metode ABC dalam menentukan tarif jasa bongkar muat internasional pada terminal peti kemas PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) Semarang
Perhitungan harga pokok pada awalnya diterapkan dalam perusahaan manufaktur, akan tetapi dalam perkembangannya perhitungan harga pokok telah diadaptasi oleh perusahaan jasa. Harga pokok mempunyai peranan yang sangat penting dalam menentukan harga jual jasa. Apabila perhitungan harga pokok Jasa terlalu rendah memang akan menarik minat konsumen, namun hal ini menyebabkan hasil penjualan jasa tidak dapat menutup biaya produksi jasa, dan sebaliknya, apabila harga pokok jasa terlalu tinggi, maka mengakibatkan harga jual terlalu mahal, hal ini mengakibatkan produk jasa akan kurang diminati oleh konsumen.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tarif Bongkar muat Petikemas Internasional jika dihitung dengan metode konvensional dan metode Activity based costing system (ABC). Metode konvensional membebankan biaya - biaya yang timbul dari pentarifan bongkar muat Internasional dengan menggunakan dasar alokasi biaya volume produksi jasa, sedangkan metode ABC merupakan metode penentuan harga pokok dengan menggunakan aktivitas dan cost driver sebagai sarana untuk menghitung harga pokok Bongkar muat Internasional.
Hasil penelitian ini menghasilkan, untuk perhitungan tarif Bongkar muat Internasional Petikemas FCL 20' dan Petikemas 20' metode Konvensional secara berturut - turut adalah $80,68 dan $60,69. Perhitungan menggunakan metode ABC secara berturut - turut untuk kedua tarif jasa sebesar $74,80 dan $56,27, sementara penetapan tarif oleh perusahaan secara berturut - turut sebesar $80 dan $60. Hasil tersebut menunjukkan tarif tidak terpaut jauh dengan tarif yang ditetapkan di Terminal Petikemas Semarang (TPKS) yang berarti bahwa walaupun selama ini TPKS menggunakan metodenya sendiri dalam menentukan tarif jasa bongkar muat petikemas, namun hal tersebut sudah mencakup keseluruhan kebutuhan biaya bongkar muat. Hanya saja, dengan menggunakan metode ABC, TPKS dapat merencanakan anggaran secara tepat, terperinci, dan terprogram. Metode ABC juga dapat memberikan Informasi biaya produksi jasa yang lebih akurat dan informatif.
No other version available