TA DIGITAL
Uji perbandingan penggunaan bahan pendingin Refrigeran-22 dan Musicool-22 pada AC Split ditinjau dari aspek konsumsi tenaga listrik dan kinerja
Perkembangan mutakhir bidang refrigerasi didorong oleh beberapa permasalahan, diantaranya permasalahan lingkungan yaitu menipisnya lapisan ozon. Menipisnya lapisan ozon menyebabkan berkurangnya kemampuan ozon untuk melindungi bumi dari radiasi sinar ultraviolet yang dapat menyebabkan kanker, katarak, dan penyakit lainnya. Lapisan ozon yang mengalami kerusakan tersebut diantaranya disebabkan oleh penggunaan hidroklorofluorokarbon (HCFC) sebagai refrigeran dalam bidang pendinginan. Hidrokarbon dapat digunakan sebagai alternatif refrigeran karena mempunyai nilai GWP yang kecil dan nilai ODP yang nol. Selain itu permasalahan besar lain yang terjadi adalah krisis energi. Untuk itu dilakukan sebuah penelitian untuk mengupas masalah konsumsi listrik dari suatu refrigeran. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan dua jenis refrigeran, yaitu refrigeran-22 dan musicool-22 berdasarkan konsumsi listrik yang dipakai. Penelitian dilakukan pada Hotel Aston Bandung. Penelitian dilakukan dengan cara observasi lapangan dan pengumpulan data check list hasil dari konversi refrigeran-22 ke musicool-22. Analisa dari hasil penelitian didapatkan bahwa musicool-22 memiliki rata-rata konsumsi listrik yang lebih kecil jika dibandingkan dengan refrigeran-22. Selain itu perkembangan refrigeran juga harus didukung dengan kinerjanya dalam mesin pendingin. Pengujian lain dilakukan untuk menguji refrigeran pada mesin pendingin (AC Split) dan diadakan di BPDikJur Jawa Tengah. Didapatkan bahwa unjuk kerja bahan pendingin musicool-22 adalah hampir sama dengan refrigeran-22 bahkan pada beberapa parameter pengujian menunjukkan unjuk kerja yang lebih baik, sehingga dapat disimpulkan bahwa musicool-22 sangat cocok digunakan sebagai refrigeran alternatif pengganti refrigeran-22.
No other version available