TA DIGITAL
Perancangan dan implementasi jalur radio link 2,4 GHz point to point Area Banyumanik-Tembalang Semarang
Jaringan nirkabel menggunakan frekuensi 2,4 GHz berkembang pesat dengan digunakannya dalam berbagai aplikasi. Agar dapat bekerja dengan baik dan mempunyai (Quality Of Service) QoS yang tinggi, jaringan nirkabel sangat tergantung dari konfigurasi pada physical layer seperti propagasi, antena, jarak antara transmitter - receiver dan sebagainya. Tujuan dari pembuatan tugas akhir ini adalah membangun sistem jaringan radio link point to point frekuensi 2,4 GHz dengan kehandalan yang tinggi dengan melakukan perancangan yang matang terlebih dahulu. Sehingga jaringan radio link point to point tersebut dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam aplikasi dengan nilai QoS yang tinggi. Data yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini adalah parameter-parameter QoS dari hasil pengujian sistem seperti delay, jitter, packet loss, dan throughput dalam kondisi channel frekuensi yang berbeda serta cuaca yang berbeda.
Hasil penelitian menunjukkan besarnya packet loss jariangan point to point adalah 0 – 3 %, delay 2 ms, peak jitter 4,63 ms. Sedangkan kategori packet loss dibawah 15%, delay 0 – 150 ms, dan jitter dibawah 75 ms termasuk dalam kategori bagus, sehingga sistem radio link yang dibangun pada tugas akhir ini termasuk dalam kategori bagus. Kemudian, throughput yang diperoleh pada channel yang sepi (1 access point) sebesar 6,36 Mbps, throughput pada kondisi channel sedang (4 access point) sebesar 3,05 Mbps, dan throughput pada kondisi channel ramai (6 access point) sebesar 2,61 Mbps. Pada kondisi cuaca cerah, throughput rata-rata yang diperoleh sebesar 6,36 Mbps. Sedangkan pada kondisi cuaca hujan, throughput rata-rata yang diperoleh sebesar 2,44 Mbps. Kemudian, jika digunakan untuk perluasan jaringan inherent Politeknik Negeri Semarang, besarnya throughput pada saat pengunduhan file dari elnino.polines.ac.id sebesar 2,25 Mbps, delay 2,7 ms, dan besarnya packet loss 3.8%. Hal tersebut menunjukkan bahwa sistem radio link yang dibangun pada tugas akhir ini sangat layak digunakan untuk perluasan jaringan inherent Politeknik Negeri Semarang.
Pada pengujian sistem yang tidak sesuai dengan perancangan, jika ketinggian antena penerima diturunkan 50 cm hasilnya diperoleh kuat sinyal sebesar sampai – 92 dBm dengan – 88 dBm. Dan, jika arah antena penerima digeser mencapai 5° - 10° ke kanan atau ke kiri dari sudut azimuth yang telah ditentukan dalam perancangan, maka pada sisi penerima akan mengalami penurunan kuat sinyal sampai dengan 15 dB. Dari kasus tersebut, perancangan yang matang sangat diperlukan dalam membangun sistem jaringan radio link point to point.
No other version available