TA DIGITAL
Rencana Pelaksanaan Pembangunan Saluran dan Bangunan Irigasi Saluran Sekunder Terban B.Tb.12 - B.Tb.19 Daerah Irigasi Logung, Kabupaten Kudus, Provinsi Jawa Tengah = Implementation Plan for the Construction of Irrigation Canals and Buildings for Terban Secondary Canal B.Tb.12 - B.Tb.19 Logung Irrigation Area, Kudus Regency, Central Java Province
Indonesia merupakan negara agraris dimana sebanyak 40% masyarakat
Indonesia bergantung pada sektor pertanian sebagai sumber penghasilan. Sebagai
negara agraris, air tentunya menjadi hal pokok yang sangat penting bagi
keberlangsungan kegiatan pertanian. Namun, ketersediaan air ini tak dapat
terprediksi, ketika musim hujan ketersediaan air sangat melimpah dan dapat
memicu terjadinya banjir, akan tetapi ketika musim kemarau ketersediaan air
menjadi sedikit sehingga menyebabkan kekeringan. (Ayun et al., 2020)
Dengan demikian, membangun bendungan serta irigasi adalah alternatif yang
dapat dipertimbangkan. Bendungan berfungsi untuk menyimpan air yang berlebih
pada saat musim penghujan supaya dapat dimanfaatkan guna pemenuhan
kebutuhan air pada waktu diperlukan terutama di musim kemarau. (Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
27/PRT/M/2015 Tentang Bendungan, 2015)
Irigasi berfungsi dalam pendistribusian air dari sumber ke saluran untuk
menunjang produktivitas pertanian guna meningkatkan ketahanan pangan nasional
dan kesejahteraan masyarakat. (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
20 Tahun 2006 Tentang Irigasi, 2006)
Irigasi merupakan salah satu faktor yang telah diakui memberi sumbangan
penting bagi peningkatan produksi pangan, khususnya beras di Indonesia. Selain
sebagai bagian dari sistem produksi pangan, sistem irigasi merupakan bagian dari
sistem ekologi dan sistem sosial yang fungsi dan kepentingannya juga perlu
diperhitungkan dalam menetapkan kebijakan irigasi. Berdasarkan Pasal 2 Peraturan
Pemerintah No 20 Tahun 2006, fungsi irigasi telah ditetapkan yaitu mendukung
produktivitas usaha tani guna meningkatkan produksi pangan dalam rangka
ketahanan pangan nasional dan kesejahteraan masyarakat, khususnya petani yang
diwujudkan melalui keberlanjutan sistem irigasi. Keberlanjutan sistem irigasi
tersebut dilakukan dengan pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi.
Salah satu daerah irigasi yang beroperasi di Provinsi Jawa Tengah adalah
Daerah Irigasi Logung. Daerah Irigasi Logung terletak di Kecamatan Mejobo,
Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus. Daerah Irigasi Logung mulai dibangun pada
tahun 2014 dan dapat diselesaikan pada tahun 2018. Areal fungsional DI Logung
seluas 2.805 Ha, terdiri atas Logung Barat seluas 1.036 Ha dan Logung Timur
seluas 1.769 Ha. Potensi pengembangan Daerah Irigasi Logung Barat menjadi
2.274 Ha dan Daerah Irigasi Logung Timur menjadi 3.022 Ha.
Secara kedinasan DI. Logung sebelum peningkatan areal berada dibawah
kewenangan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Tengah. Dan jika
rencana peningkatan jaringan dan areal DI Logung, maka akan menjadi
kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana. Pemanfaatan bendungan
Logung antara lain memenuhi kebutuhan air irigasi untuk lahan potensial serta
peningkatan produktivitas tanaman padi.
Luasan ini dari hari ke hari semakin berkurang akibat adanya perubahan
penggunaan lahan atau alih fungsi lahan. Oleh karena itu, salah satu upaya yang
perlu dapat dilakukan adalah dengan melakukan perbaikan dan perencanaan ulang
untuk mengembalikan performa saluran dan bangunan irigasi. Berdasarkan hal
tersebut, penulis menyusun laporan kerja praktek ini dengan judul “Perencanaan
Ulang Saluran dan Bangunan Irigasi Saluran Sekunder Terban B.Tb.12 – B.Tb.19
Daerah Irigasi Logung, Kabupaten Kudus, Provinsi Jawa Tengah” karena sesuai
dengan latar belakang pendidikan dari penulis yaitu prodi konstruksi sipil. Dengan
perencanaan ulang ini, diharapkan sumber air dapat dialirkan secara efektif, efisien
dan dapat berkelanjutan pada musim penghujan maupun musim kemarau, sehingga
mampu menunjang pertanian di Kabupaten Kudus dan di seluruh daerah layanan
irigasi DI Logung.
Sehubungan dengan perencanaan ulang tersebut, maka penulis membuat
Tugas Akhir dengan judul “Rencana Pelaksanaan Pembangunan Saluran dan
Bangunan Irigasi Saluran Sekunder Terban B.Tb.12 – B.Tb.19 Daerah Irigasi
Logung, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah”. Di dalam Tugas Akhir teresebut penulis
harus melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagaimana tercantum di dalam
gambar desain, RKS, dan RAB untuk membuat rencana pelaksanaan di lapangan
agar penulis dapat menyusun gambar kerja, metode kerja, penjadwalan pekerjaan,
pengendalian pekerjaan, dan Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP).
No other version available